Pengertian dan Siklus Sistem Informasi
Pengertian Sistem
Sistem adalah
sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. (Erwan Arbie, 2000, 5).
Sistem adalah hubungan atau interaksi yang berlangsung diantara satu kesatuan ataupun komponen secara teratur sehingga tujuan maupun sasaran sistem dapat dicapai. (Jogiyanto, HM, 2002, 5)
Sistem adalah hubungan atau interaksi yang berlangsung diantara satu kesatuan ataupun komponen secara teratur sehingga tujuan maupun sasaran sistem dapat dicapai. (Jogiyanto, HM, 2002, 5)
Pengertian Informasi
Informasi adalah data
yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi sipenerima dan
mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan
yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang. (Erwan Arbie, 2000,
6).
Informasi adalah sejumlah data yang telah diproses dengan baik dan berguna bagi pemakainya. Disebut informasi apabila data tersebut yang telah diproses sesuai dengan kebutuhan pemakainya. (Jogiyanto. HM, 2002, 11).
Informasi adalah sejumlah data yang telah diproses dengan baik dan berguna bagi pemakainya. Disebut informasi apabila data tersebut yang telah diproses sesuai dengan kebutuhan pemakainya. (Jogiyanto. HM, 2002, 11).
Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi
adalah sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, membantu dan mendukung kegiatan operasi, bersifat manajerial
dari suatu organisasi dan membantu mempermudah penyediaan laporan yang
diperlukan. (Erwan Arbie, 2000, 35).
Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan saling mendukung sehingga menjadi suatu informasi yang berharga bagi yang menerimanya. (Tafri D. Muhyuzir, 2001, 8).
Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan saling mendukung sehingga menjadi suatu informasi yang berharga bagi yang menerimanya. (Tafri D. Muhyuzir, 2001, 8).
Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Siklus
hidup pengembangan sistem (SHPS) adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk
menganalisis dan merancang sistem. Berikut ini adalah gambar siklus hidup
pengembangan sistem dapat dilihat pada gambar.
Berikut tahap-tahap dalam siklus hidup pengembangan sistem:
1. Mengidentifikasi masalah, peluang dan tujuan
Tahap pertama ini
berarti bahwa penganalisis melihat dengan jujur pada apa yang terjadi didalam
bisnis. Kemudian, bersama-sama dengan anggota organisasional lain, penganalisis
menentukan dengan cepat masalah-masalah dengan anggota organisasi lain,
penganalisis menentukan dengan tepat masalah-masalah tersebut.
2. Menentukan syarat-syarat informasi
Tahap berikutnya,
penganalisis memasukkan apa saja yang menentukan syarat-syarat informasi untuk
para pemakai yang terlibat. Di antara perangkat-perangkat yang dipergunakan
untuk menetapkan syarat-syarat informasi dalam bisnis diantaranya ialah
menentukan sampel dan memeriksa data mentah, wawancara dan mengamati perilaku pembuat
keputusan dan lingkungan kantor dan prototyping.
3. Menganalisis kebutuhan sistem
Tahap berikutnya
ialah menganalisis kebutuhan-kebutuhan sistem. Sekali lagi perangkat dan
teknik-teknik tertentu akan membantu penganalisis menentukan kebutuhan. Perangkat
yang dimaksud ialah penggunaan diagram aliran data untuk menyusun daftar input,
proses dan output fungsi bisnis dalam bentuk grafik terstruktur.
4. Merancang sistem yang direkomendasikan
Dalam tahap ini
penganalisa sistem menggunakan informasi-informasi yang terkumpul sebelumnya
untuk mencapai desain sistem informasi yang logik. Penganalisis merancang
prosedur data-entry sedemikian rupa sehingga data yang dimasukkan ke dalam
sistem informasi benar-benar akurat. Selain itu, penganalisis menggunakan teknik-teknik
bentuk dan perancangan layar tertentu untuk menjamin keefektifan input sistem
informasi.
5. Mengembangkan dan mendokumentasikan perangkat
lunak
Dalam tahap kelima
ini penganalisis bekerja bersama-sama dengan pemrogram untuk mengembangkan
suatu perangkat lunak awal yang diperlukan. Beberapa teknik terstruktur untuk
merancang dan mendokumentasikan perangkat lunak meliputi rencana struktur,
Nassi-Shneiderman charts, dan pseudocode.
6. Menguji dan mempertahankan sistem
Sebelum sistem
informasi dapat digunakan, maka harus dilakukan pengujian terlebih dulu. Akan
bisa menghemat biaya bila dapat menangkap adanya masalah sebelum sistem
tersebut ditetapkan. Sebagian pengujian dilakukan oleh pemrogram sendiri, dan
lainnya dilakukan oleh penganalisis sistem. Rangkaian pengujian ini
pertama-tama dijalankan bersama-sama dengan data contoh serta dengan data
aktual dari sistem yang telah ada. Mempertahankan sistem dan dokumentasinya
dimulai di tahap ini dan dilakukan secara rutin selama sistem informasi
dijalankan.
7. Mengimplementasikan dan mengevaluasi sistem
Di
tahap terakhir ini penganalisis membantu untuk mengimplementasikan sistem
informasi. Tahap ini melibatkan pelatihan bagi pemakai untuk mengendalikan
sistem. Sebagian pelatihan tersebut dilakukan oleh vendor, namun kesalahan
pelatihan merupakan tanggung jawab penganalisis sistem. Selain itu,
penganalisis perlu merencanakan konversi perlahan dari sistem lama ke sistem
baru. Evaluasi yang ditunjukkan sebagai bagian dari tahap terakhir ini biasanya
dimaksudkan untuk pembahasan. Sebenarnya, evaluasi dilakukan di setiap tahap.
Kriteria utama yang harus dipenuhi ialah apakah pemakai yang dituju benar-benar
menggunakan sistem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar