KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI
Konsep Dasar Sistem
Sistem : kumpulan dari unsur/elemen-elemen yang saling
berkaitan/berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Contoh :
- Sistem Komputer terdiri dari : Software, Hardware, Brainware - Sistem Akuntansi, dll
Menurut Jerry
FithGerald ; sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Menurut Ludwig Von Bartalanfy ; Sistem
merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi
diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan. Menurut Anatol Raporot ;
Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain
Menurut L. Ackof ; Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik
yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama
lainnya.
Syarat-Syarat Sistem :
A. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan. B. Elemen sistem harus mempunyai
rencana yang ditetapkan. C. Adanya hubungan diantara elemen sistem. D. Unsur
dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting daripada
elemen sistem. E. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
KARAKTERISTIK SISTEM :
•
Komponen (Component) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem
dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem
tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau
subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang
disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu
sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan
supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan
dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang
sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.
•
Batas Sistem (Boundary) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan, karena
dengan batas sistem ini fungsi dan tugas dari subsistem yang satu dengan
lainnya berbeda tetapi tetap saling berinteraksi. Batas suatu sistem
menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
Lecture Notes : Sistem
Informasi Konsep Dasar Informasi
•
Lingkungan Luar Sistem (Environment) Segala sesuatu diluar dari batas sistem
yang mempengaruhi operasi dari suatu sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat
bersifat menguntungkan atau merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan harus
dipelihara dan dijaga agar tidak hilang pengaruhnya, sedangkan lingkungan luar
yang merugikan harus dimusnahkan dikendalikan agar tidak mengganggu operasi
sistem.
•
Penghubung Sistem (Interface) Merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem yang lainnya. Untuk membentuk satu kesatuan, sehingga
sumber-sumber daya mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem yang lainnya.
Dengan kata lain output dari suatu subsistem akan menjadi input dari subsistem
yang lainnya.
•
Masukan sistem (Input) Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa Masukan Perawatan (Maintenance Input) adalah energi yang
dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan Sinyal (Signal
Input) adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer,
program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
•
Keluaran Sistem (Output) Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.
Meliputi : Keluaran yang berguna, contohnya Informasi yang dikeluarkan oleh
komputer. Dan Keluaran yang tidak berguna yang dikenal sebagai sisa pembuangan,
contohnya panas yang dikeluarkan oleh komputer
•
Pengolah Sistem (Process) Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi
keluaran yang diinginkan. Contoh CPU pada Komputer, Bagian Produksi yang
mengubah bahan baku menjadi barang jadi, Bagian akuntansi yang mengolah data
transaksi menjadi laporan keuangan.
•
Tujuan Sistem (Goal) Setiap sistem pasti mempunyai tujuan ataupun sasaran yang
mempengaruhi input yang dibutuhkan dan output yang dihasilkan. Dengan kata lain
suatu sistem akan dikatakan berhasil kalau pengoperasian sistem itu mengenai
sasaran atau tujuannya. Sistem yang tidak mempunyai sasaran, maka operasi
sistem tidak akan ada gunanya.
KLASIFIKASI SISTEM :
1)
Sistem Abstrak
(Abstract System) ; sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak
secara fisik (Sistem Teologia yang merupakan suatu sistem yang menggambarkan
hubungan Tuhan dengan Manusia)
2)
Sistem Fisik
(Physical System) ; merupakan sistem yang ada secara fisik sehingga setiap
makhluk dapat melihatnya (Sistem Komputer, Sistem Akuntansi, Sistem Produksi
dll.)
3)
Sistem Alamiah
(Natural System) ; sistem yang terjadi melalui proses alam dalam artian tidak
dibuat oleh manusia. (Sistem Tata Surya, Sistem Galaxi, Sistem Reproduksi
dll.)
4)
Sistem Buatan
Manusia (Human Made System) ; sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan
manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human machine
system (contoh Sistem Informasi)
5)
Sistem Tertentu
(Deterministic System) ; beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga
keluaran dari sistem dapat diramalkan (contoh ; Sistem Komputer)
6)
Sistem Tak Tentu
(Probabilistic System) ; sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. (Contoh : Sistem Manusia)
7)
Sistem Tertutup
(Close System) ; sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan
sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur
tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi
kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah
relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar
tertutup).
8)
Sistem Terbuka
(Open System) ; sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan
luarnya. Lebih spesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi ;
yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan
kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan
dalam masyarakat modern.
Sistem Terotomasi Mempunyai Sejumlah Komponen yaitu :
•
Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape).
•
Perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol
komunikasi, program aplikasi).
•
Personil (yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran
dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem).
•
Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu).
•
Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).
Sistem Terotomasi Terbagi Dalam Sejumlah Katagori :
•
On-line Systems. Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung input pada
area dimana input tersebut direkam dan menghasilkan output yang dapat berupa
hasil komputasi pada area dimana mereka dibutuhkan. Area sendiri dapat
dipisah-pisah dalam skala, misalnya ratusan kilometer. Biasanya digunakan bagi
reservasi angkutan udara, reservasi kereta api, perbankan dll.
•
Real-time Systems. Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan, perekaman
data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat
diterima dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan dengan sistem on-line adalah
satuan waktu yang digunakan real-time biasanya seperseratus atau seperseribu
detik sedangkan online masih dalah skala detik atau bahkan kadang beberapa
menit. Perbedaan lainnya, on-line biasanya hanya berinteraksi dengan pemakai,
sedangkan real-time berinteraksi langsung dengan pemakai dan lingkungan yang
dipetakan.
•
Decision Support System + Strategic Planning System. Sistem yang memproses
transaksi organisasi secara harian dan membantu para manajer mengambil
keputusan, mengevaluasi dan menganalisa tujuan organisasi. Digunakan untuk
sistem penggajian, sistem pemesanan, sistem akuntansi dan sistem produksi.
Biasanya berbentuk paket statistik, paket pemasaran dll. Sistem ini tidak hanya
merekam dan menampilkan data tetapi juga fungsi-fungsi matematik, data analisa
statistik dan menampilkan informasi dalam bentuk grafik (tabel, chart)
sebagaimana laporan konvensional.
•
Knowledge-based System. Program komputer yang dibuat mendekati kemampuan dan
pengetahuan seorang pakar. Umumnya menggunakan perangkat keras dan perangkat
lunak khusus seperti LISP dan PROLOG.
Sistem Berdasarkan Prinsip Dasar Secara Umum Terbagi
Dalam :
•
Sistem Terspesialisasi ; adalah sistem yang sulit diterakpan pada lingkungan
yang berbeda (misalnya sistem biologi; ikan yang dipindahkan ke darat)
•
Sistem Besar adalah sistem yang sebagian besar sumber dayanya berfungsi
melakukan perawatan harian (misalnya dinosaurus sebagai sistem biologi
menghabiskan sebagian besar masa hidupnya dengan makan dan makan).
•
Sistem Sebagai Bagian Dari Sistem Lain : sistem selalu merupakan bagian dari
sistem yang lebih besar, dan dapat terbagi menjadi sistem yang lebih kecil. •
Sistem Berkembang ; walaupun tidak berlaku bagi semua sistem tetapi hampir
semua sistem selalu berkembang.
Pelaku sistem terdiri dari 7 kelompok :
1.
Pemakai ; Pada umumnya 3 ada jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan
eksekutif.
2.
Manajemen ; Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai
yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen
sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum
yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung
pengambilan keputusan. Kelompok manajemen biasanya terlibat dengan keputusan
yang berhubungan dengan orang, waktu dan uang, misalnya ; “ sistem tersebut
harus mampu melakukan fungsi x,y,z, selain itu harus dikembangkan dalam waktu
enam bulan dengan melibatkan programmer dari departemen w, dengan biaya sebesar
x”.
3.
Pemeriksa ; Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami
organisasi dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan
perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya
berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada banyak perusahaan
sejenis.
4.
Penganalisa sistem ; Fungsi-fungsinya antara lain sebagai : • Arkeolog ; yaitu
yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama berjalan, bagaimana sistem
tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem lama. • Inovator ;
yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan
lain. • Mediator ; yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level,
antara lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem yang
lainnya yang mungkin belum punya sikap dan cara pandang yang sama. • Pimpinan
proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih berpengalaman dari
programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa sistem umumnya
ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja,
adalah hal yang wajar jika penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa
sistem.
5.
Pendesain sistem ; Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa
kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, yang
kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat
diformulasikan oleh programmer.
6.
Programmer ; Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah
diterima dari pendesain.
7.
Personel pengoperasian ; Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer
misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak,
pencetakan dan backup. Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang
berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk menjalankan
sistem.
Hal Mendasar Dalam
Pengembangan Sistem Penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi
mengembangkan sistem yang memiliki daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan
pemakai akhir. Pengembangan ini dipengaruhi sejumlah hal,yaitu : •
Produktifitas, saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih bagus dan
lebih cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem
yang berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengambangkan
sendiri, bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik
(umumnya 50 % sampai 70 % sumber daya digunakan untuk perawatan sistem),
disiplin teknis pemakaian perangkat lunak dan perangkat pengembangan sistem
yang terotomasi. • Realibilitas, waktu yang dihabiskan untuk testing sistem
secara umum menghabiskan 50% dari waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun
waktu 30 tahun sejumlah sistem yang digunakan di berbagai perusahaan mengalami
kesalahan dan ironisnya sangat tidak mudah untuk mengubahnya. Jika terjadi
kesalahan, ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu melakukan pelacakan sumber
kesalahan dan harus menemukan cara untuk mengoreksi kesalahan tersebut dengan
mengganti program, menghilangkan sejumlah statement lama atau menambahkan
sejumlah statement baru. • Maintabilitas, perawatan mencakup ; - modifikasi
sistem sesuai perkembangan perangkat keras untuk meningkatkan kecepatan
pemrosesan (yang memegang peranan penting dalam pengoperasian sistem), -
modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan pemakai. Antara 50% sampai 80%
pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan pengembangan sistem dilakukan untuk
revisi, modifikasi, konversi,peningkatan dan pelacakan kesalahan.
METODE SISTEM. A.
BLACKBOX APPROACH. Suatu sistem dimana input dan outputnya dapat didefinisikan
tetapi prosesnya tidak diketahui atau tidak terdefinisi. Metode ini hanya dapat
dimengerti oleh pihak dalam (yang menangani) sedangkan pihak luar hanya
mengetahui masukan dan hasilnya. Sistem ini terdapat pada subsistem tingkat
terendah. Contoh : - bagian pencetakan uang, proses pencernaan.
B. ANALITYC SISTEM.
Suatu metode yang mencoba untuk melihat hubungan seluruh masalah untuk
menyelidiki kesistematisan tujuan dari sistem yang tidak efektif dan evaluasi pilihan
dalam bentuk ketidak efektifan dan biaya.
Dalam metode ini beberapa langkah
diberikan seperti di bawah ini :
a. menentukan identitas dari sistem. • sistem
apa yang diterapkan. • batasannya. • apa yang dilaksanakan sistem tersebut.
b. menentukan tujuan
dari sistem. • output yang dihasilkan dari isi sistem. • fungsi dan tujuan yang
diminta untuk mencoba menanggulangi lingkungan.
c. bagian-bagian apa
saja yg terdapat dalam sistem dan apa tujuan dari masingmasing bagian tersebut.
• tujuan masing-masing bagian sistem harus jelas. • cara apa yang digunakan
subsistem untuk berhubungan dengan subsistem lain.
d. bagaimana
bagian-bagian yang ada dalam sistem itu saling berhubungan menjadi satu
kesatuan.
Konsep Dasar Informasi:
Informasi: data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi
penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu
proses transformasi data menjadi suatu informasi == input - proses –
output.
Data merupakan raw
material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif
tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi
bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di
atasnya, atau sebaliknya.
Representasi informasi:
pelambangan informasi, misalnya: representasi biner.
Kuantitas informasi:
satuan ukuran informasi. Tergantung representasi. Untuk representasi biner
satuannya: bit, byte, word dll.
Kualitas informasi:
bias terhadap error, karena: kesalahan cara pengukuran dan pengumpulan,
kegagalan mengikuti prosedur prmrosesan, kehilangan atau data tidak terproses,
kesalahan perekaman atau koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan
prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem.
Umur informasi: kapan
atau sampai kapan sebuah informasi memiliki nilai/arti bagi penggunanya. Ada
condition informasion (mengacu pada titik waktu tertentu) dan operating
information (menyatakan suatu perubahan pada suatu range waktu).
Kualitas Informasi ;
tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus : • Akurat, berarti informasi
harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat
juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya. • Tetap pada
waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. •
Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
Nilai Informasi ;
ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu
informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan
biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan
analisis cost effectiveness atau cost benefit.
Definisi Sistem
Informasi: “Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang
bermanfaat bagi penggunanya”.
“Sebuah sistem terintegrasi atau sistem
manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen
dalam suatu organisasi”.
“Sekumpulan prosedur
manual atau terkomputerisasi yang mengumpulkan/mengambil, mengolah, menyimpan
dan menyebarkan informasi dalam mendukung pengambilan dan kendali
keputusan”
“Sekelompok orang,
prosedur, input, output dan pengolahannya secara bersama-sama menghasilkan
informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan bagi penggunanya”
Menurut Robert A.
Leitch ; sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Ada 4 operasi dasar
dari sistem informasi yaitu mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menyebarkan
informasi. Informasi mungkin dikumpulkan dari lingkungan dalam atau luar dan
memungkinkan didistribusikan ke dalam atau ke luar organisasi. Contoh sebuah
sistem informasi penjualan Pengumpulan Data Transaksi dan faktur penjualan,
transaksi pemesanan Pengolahan Hitung
total penjualan faktur, hitung rekapitulasi penjualan perhari / perminggu / perbulan / pertahun. Rugi/laba
penjualan Penyimpanan Data penjualan,
konsumen, supplier Distribusi Pelanggan,
manajer penjualan dan pimpinan
Sistem ini memanfaatkan
perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen
dan basis data.
Dari definisi di atas
terdapat beberapa kata kunci : 1. Berbasis komputer dan Sistem Manusia/Mesin •
Berbasis komputer: perancang harus memahami pengetahuan komputer dan pemrosesan
informasi • Sistem manusia mesin: ada interaksi antara manusia sebagai
pengelola dan mesin sebagai alat untuk memroses informasi. Ada proses manual
yang harus dilakukan manusia dan ada proses yang terotomasi oleh mesin. Oleh
karena itu diperlukan suatu prosedur/manual sistem.
2. Sistem basis data
terintegrasi • Adanya penggunaan basis data secara bersama-sama (sharing) dalam
sebuah data base manajemen system.
3. Mendukung Operasi •
Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk mendukung operasi
organisasi.
Istilah Sistem
Informasi = Manajemen Information System = Information Processing System =
Information Decision System = Information System.
Lecture Notes : Sistem
Informasi Konsep Dasar Informasi
Parno, SKom., MMSI Hal 9 dari 10 Halaman
Semuanya mengacu pada
sebuah sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk mendukung
operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan suatu organisasi.
Komponen Fisik Sistem Informasi:
• Perangkat keras komputer: CPU, Storage,
perangkat Input/Output, Terminal untuk interaksi, Media komunikasi data
•
Perangkat lunak komputer: perangkat lunak sistem (sistem operasi dan
utilitinya), perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat
lunak aplikasi (aplikasi akuntansi dll).
•
Basis data: penyimpanan data pada media penyimpan komputer.
•
Prosedur: langkah-langkah penggunaan sistem
•
Personil untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi: - Clerical Personnel (untuk
menangani transaksi dan pemrosesan data dan melakukan inquiry = operator); -
First level manager: untuk mengelola pemrosesan data didukung dengan
perencanaan, penjadwalan, identifikasi situasi out-of-control dan pengambilan
keputusan level menengah ke bawah. - Staff specialist: digunakan untuk analisis
untuk perencanaan dan pelaporan. - Management: untuk pembuatan laporan berkala,
permintaan khsus, analisis khusus, laporan khsusus, pendukung identifikasi
masalah dan peluang. Aplikasi = program + prosedur pengoperasian.
Sistem informasi dapat
diklasifikasikan sebagai sistem informasi formal dan informal. Sistem Informasi Formal adalah sistem
informasi yang memiliki prosedur dan kebijaksanaan tertulis dalam dokumen.
contoh Undang-undang pajak penjualan.
Sistem Informasi Informal adalah sistem informasi yang memiliki prosedur
dan kebijaksanaan tidak tertulis dalam dokumen, contoh pemberian diskon
penjualan secara tidak terduga.
HUBUNGAN PENGELOLA
DENGAN SISTEM INFORMASI Pada bagian 1 sudah disebutkan bahwa salah satu
komponen dari sistem informasi adalah personel sebagai pengelola informasi.
Oleh karena itu hubungan antara sistem informasi dengan pengelolanya sangat
erat. Sistem informasi yang dibutuhkan sangat tergantung dari kebutuhan
pengelolanya.
Pengelola sistem
informasi terorganisasi dalam suatu struktur manajemen. Oleh karena itu bentuk
/ jenis sistem informasi yang diperlukan sesuai dengan level manajemennya.
Manajemen Level Atas:
untuk perencanaan strategis, kebijakan dan pengambilan keputusan. Manejemen
Level Menengah: untuk perencanaan taktis. Manejemen Level Bawah: untuk
perencanan dan pengawasan operasi Operator: untuk pemrosesan transaksi dan
merespon permintaan.
Untuk pengembangan
sebuah sistem informasi diperlukan struktur manajemen organisasi personil.
Strutktur dasarnya: Direktur Sistem Informasi Manajer Pengembangan Sistem
Analis Sistem Programmer Manejer Komputer dan Operasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar